PUING PUING KENANGAN

          Di tempat ini aku belajar bagaimana hidup dan menjadi dewasa. Piramida masalah kususun di sini. Sumur penyelesaian pun kugali di sini. Menangis dan berbagi nafas tak akan ada akhirnya di tempat ini. Cahaya yang menyinari tanah penuh emosi ini adalah kenangan di sungainya, tawa di bawah dahannya, dan persahabatan di setiap persimpangan jalannya. Bukannya tawa di televisi yang memikat kami, melainkan bunga-bunga liar di tepi jalan yang bersender di pagar bambu buatan tangan orang tua kami.


          Sadar-sadar di usia kami yang ke sepuluh, barulah kami melihat ke langit. Gelak kagum yang biasa kalian tunjukkan pada langit malam tidak pernah kami mengerti. Bintang-bintang tak pernah lelah bergelantungan di langit pekat kami, mengabaikan kapas putih yang menghalangi cahayanya. Bulan pun selalu timbul dengan anggun. Rasanya seperti, aah, pemandangan ini akan terlihat seumur hidup kami. Selalu di sini. Aku, kita, mereka, kalian, sebenarnya hal yang tak terpisahkan.



          Di sini aku melihat dengan jelas cahaya bintang di langitnya. Padi dan rumputnya tumbuh tegak di bawah belai angin siang. Jeram sungainya tak akan pernah ku lupa sejak pertama menyentuhnya. Dimana setiap sudutnya terdapat kenangan masa kecilku, hingga remaja. Dimana kami semua berbagi emosi dan saling mencoba mengerti. Tempat ini, jujur saja, tak akan pernah hilang dari benak kami.


END

Sooo, that's why. Btw ini cuma coret2 aja, walau ada beberapa hal yang pernah terlewati memang diambil sebagai latar. HAVE A NICE RIDE!!

Komentar